Keji beling (Strobilanthes
crispus)
atau juga disebut keci beling.
Picah beling atau Pecah beling dalam bahasa Betawi.
Enyoh kelo dalam bahasa Jawa, sedangkan nama asngnya disebut
Fenugreek.
Keji beling / Pecah beling adalah anggota Acanthaceae,
tumbuhan ini sangat kaya akan berbagai macam kandungan kimia didalamnya seperti
kalium dengan kadar tinggi asam silikat, natrium, kalsium dan beberapa senyawa
lainnya yang bermanfaat untuk pengobatan tradisional
alami, yang berguna untuk kesehatan tubuh kita.
Tanaman ini bersifat
peluruh kencing dan pencahar dan dipercaya juga dapat menyembuhkan diabetes.
Tanaman
semak yang tingginya 1-2 meter, panjang helai daun pecah beling ± 5-8 cm dan lebar
± 2-5cm. Batangnya beruas, bentuknya bulat, berambut kasar, dan warnanya hijau.
Percabangannya yang menyentuh tanah dan keluar dari akar sehingga bisa
dipisahkan dari tanaman induk. Sementara itu, daunnya tunggal, bertangkai
pendek, dengan duduk daun yang berhadapan.
Helaian daunnya lanset, memanjang
atau hampir jorong, tepinya bergerigi, dengan ujung dan pangkalnya yang
meruncing, kedua permukaanya kasar.
Pertulangan daunnya menyirip dan berwarna hujai keunguan dan juga ada yang berwarna hijau.
Akarnya tunggang dan berwarna coklat muda.
Perbungaannya majemuk dan
berkumpul pada bulir padat.
Mahkota bunga berbentuk corong, terbagi lima,
berambut, dan berwarna kuning atau ungu.
Benang sarinya berjumlah empat,
berwarna putih, dan kuning. B
uahnya berbentuk gelondong, dan berisi 2-4 biji.
Bijinya bulat, pipih, kecil-kecil, dan berwarna coklat.
Kandungan :
Tanaman ini mempunyai banyak kandungan mineral
seperti kalium, kalsium, natrium, ferum, fosforus, asam silikat, tannin,
glikosida dan terdapat juga vitamin C, B1 dan B2.
Zat kalium dari tumbuhan ini
menyebabkan diuretik, sehingga dapat melarutkan batu yang terbentuk
dari garam kalsium oksalat pada kantung empedu, kantung kencing, dan ginjal.
Adanya kandungan asam silikat menyebabkan penderita gastritis dilarang meminum
rebusan keji beling/pecah beling.
Manfaat :
Kegunaan dari daun keji beling/pecah beling sangat banyak
seperti obat untuk kencing tidak/kurang lancar, batu kandung empedu, batu
ginjal, sembelit, wasir, kencing manis dan dapat juga digunakan sebagai obat
penurun kolesterol.
Selain itu, rebusan daun kejibeling/pecah beling ini dapat juga menyembuhkan leukimia dan mencegah
AIDS.
Kencing Kurang Lancar :
Daun segar 25 gram dicuci bersih lalu direbus dengan 2 gelas air bersih
selama 15 menit.
Setelah dingin disaring kemudian diminum airnya sekaligus.
Lakukan pada pagi hari atau siang hari.
Batu Kandung Empedu :
Daun keji beling/pecah beling segar 5 lembar,
daun ungu segar 7 lembar, dicuci bersih lalu direbus dengan 3 gelas air sampai
tersisa 2 gelas.
Minum seperti minum air putih biasa.
Sembelit :
Ambil 1/2
genggam daun keji beling/pecah beling segar, dicuci bersih lalu rebus dengan 2 gelas air
sampai tersisa 1 gelas.
Setelah dingin disaring kemidian minum airnya.
Wasir :
Daun keji beling/pecah beling segar 20 - 50 gram, direbus
dengan 6 gelas air sampai tersisa 3 gelas, setelah dingin disaring airnya
kemudian diminum.
- Mengatasi tubuh yang gatal kena ulat atau semut hitam, caranya dengan cara mengoleskan langsung daun keji beling pada bagian yang gatal tersebut.
- Mengatasi diare (mencret), disentri, seluruh bagian dari tanaman ini direbus, selama lebih kurang setengah jam, kemudian airnya diminum.
- Mengatasi kencing manis dengan cara dimakan sebagai lalapan secara teratur setiap hari.
- Mengobati penyakit lever (sakit kuning), ambien (wasir) dan maag dengan cara dimakan secara teratur.
- Mengobati batu ginjal, caranya seluruh bagian dari tanaman ini direbus, selama lebih kurang setengah jam, kemudian airnya diminum.
- Untuk mengurangi rangsangan pada lambung, lebih baik sewaktu merebus keji beling, dicampur dengan daun wungu.
Silahkan kunjungi dan hubungi kami :
KC NURSERIES BOGOR
Tidak ada komentar:
Posting Komentar